Me-9 Juli 2014
Tuesday, July 08, 2014
Assalam'alaik
Happy Election Day Indonesia!
![]() |
source: http://kpud-banjarkota.go.id/1/8-kilas-berita/288-sukseskan-pemilu-dan-tekan-golput,-kpu-gelar-workshop.html |
(sebelumnya maaf post kali ini hanya tuangan opini saya saja, saya
nggak dibayar sepersen pun, bukan juga anggota timses capres-cawapres)
Selamat
Malam! Siapa yang exciting untuk memilih Pres-Wapres besok? Me! Yes ME! Entah
kenapa mungkin karena ini tahun pertama saya memilih Presiden dan Wakil
Presiden ya jadi excitednya berlipat ganda. Tapi, kalau boleh jujur, entah
kenapa mungkin karena faktor keluarga saya yang amat-sangat peduli dengan
politik, jadi membuat saya peduli dengan politik sejak kecil. Percaya tidak?
Sampai sekarangpun saya masih ingat betul saat pemilihan presiden Gus Dur
berlangsung, bahkan saya ikut berteriak kegirangan ketika tahu Gus Dur lah yang
jadi Presiden, lalu ketika Gus Dur di turunkan dan sampai sekarang saya kebablasan
peduli dengan politik. Kepedulian saya mungkin memang tidak sepeduli para ‘ahli
pengamat politik’ tapi setidaknya saya bersyukur sebagai seorang warga negara,
saya dapat peduli dengan politik yang ada di negara saya sendiri. Setidaknya
sedikit kepedulian ini membuat saya sadar bahwa “Hey, I’m Indonesian!”.
Sadar
tidak kalian, Pemilu kali ini super-membahana-cetar-ulala-sekali euforia nya?
Ada beberapa orang yang tadi nya “Ah, aku nggak suka politik” jadi ikutan
nimbrung bahas tentang politik, dan ada beberapa juga yang tetap nyinyir berkomentar
“Sekarang banyak orang sok peduli sama politik, sok ngerti” Well, helloooo guys
untuk yang nyinyir please remember this “Buta terburuk adalah buta politik.
Orang yang buta politik tak sadar bahwa biaya hidup, harga makanan, harga
rumah, harga obat, semuanya bergantung keputusan politik. Dia membanggakan
sikap anti politiknya, membusungkan dada dan berkoar ‘Aku benci politik!’
Sungguh bodoh dia, yang tak mengetahui bahwa karena dia tidak mau tahu politik,
akibatnya adalah pelacuran, anak terlantar, perampokan, dan yang terburuk,
korupsi dan perusahaan multinasional yang menguras kekayaan negeri.”- Bertolt
Brecht. Nah, bukankah seharusnya kita bersyukur ya warga negara
tercinta kita peduli dengan politik?. Oke, skip si nyinyir. Next to Kampanye. Kampanye kali ini juga menurut saya kampanye ter-harus inovatif yang pernah ada,
coba lihat saja yang dulu, paling ya gitu debatnya, pembagian ini-itu, dapat
ini-itu, nggak ada kan capres-cawapres dulu yang bisa bikin 2 stasiun tv
nasional beradu argumen tentang capres-cawapres dukungannya selama 24 jam?
Nggak Ada! Ada nya periode ini saja, jujur saja saya sempet mules lihat stasiun
tv kita yang begitu, tapi setelah saya sabarin yah mereka punya hak, karena
yang satu menyerang kubu 1 yang satu nya menyerang kubu 2, mereka stasiun tv
juga ada yang punya, jadi it’s okay lah. Bukan hanya tentang stasiun tv, layout
foto untuk profile picture dulu ada? Nggak Ada! Ada nya ya baru periode ini.
Sebenernya masih banyak lagi kreatifnya kampanye periode ini, dari yang positif
sampai ke kampanye yang negatif.
Mari kita
skip yang positif, karena akan terlalu mainstream kalau kita bahas.
Kampanye
Negatif, entah apa maksud dari para timses dan simpatisan yang berkampanye
dengan cara negatif, mulai dari karangan cerita fitnah yang antah-berantah
sumbernya dari mana, mbikin meme yang penghinaan banget isi kata-kata nya,
bahkan yang membuat saya nggak habis pikir ada yang bikin meme tentang tata
cara sholat dikaitkan dengan kampanye WHAT?!
Segitu cinta buta kah kalian dengan pilihan kalian? Saya tahu mungkin itu becandaan,
tapi please bangsa kita itu memang demokrasi, tapi jangan
kebablasan juga, cukup dukung saja pilihanmu dengan cara yang elegan (read: positif).
Mungkin
dengan paragraf yang cukup ng-implisit di atas kalian sudah mengerti saya mendukung kubu mana, ya..karena kalau boleh jujur, sebenarnya saya ini punya
hati di kubu lawan, sudah mau memilih dan berusaha melupakan (tetapi susah) tentang tindakan (you know
lah) yang pernah dia lakukan, karena saya sebagai ‘mahasiswa hukum level cetek’
saya nggak cuma diam ketika tahu salah satu capres kita pernah melanggar HAM,
saya buka pasal-pasal yang bisa membuktikan (dengan dasar KUHP dan UU Pilpres)
bahwasannya bapak itu salah dan perlu turun dari pencapresannya, tapi yang saya
temukan...bapak itu tidak bersalah! (please read saya amatiran, dan itu yang
saya temukan) Jujur saya sudah ada hati dengan bapak itu secara ya tegas, nggak
klemar-klemer, muda, nasionalis, imut pisan. Tapi, dengan beredarnya berbagai kampanye negatif yang dilontarkan
dari kubu bapaknya ke pihak lawan, membuat saya minus-minus dukungan untuk
bapaknya. Mungkin memang itu bukan kehendak dan sepengetahuan bapaknya, tapi
timses atau simpatisan itu yang membuat saya berbalik negatif dengan mereka.
Kenapa harus membawa SARA di celotehan kalian? Kalian tidak
sadarkah negara ini negara Indonesia, kita memiliki berbagai macam suku, adat,
dan budaya, kalian masih bawa-bawa perbedaan SARA? Itu pertanyaan yang terus
membuat saya semakin bernegatif thinking kepada kubu mereka.
Sementara saya lihat kubu lawan, saya juga
baca dan cari kesalahan bapak-bapak itu, dan tau..nggak ada! Jabatan 5 tahun
belum selesai itu bukan suatu kesalahan, bukan juga tindak pidana. Saya juga
lihat bagaimana timses dan simpatisan kubu bapak itu dan apa yang saya temui,
simpatisan yang benar-benar positif menawarkan apa visi dan misi bapak itu,
dengan cara yang kreatif dan muda banget (read: modern). Pertamanya saya juga
negatif thinking, apasih ini bapak, kayak begitu mau jadi presiden? Dari Pak
SBY yang tegas, gagah, dan berwibawa, jadi begitu? Tapi back lagi, kampanye
negatiflah yang menyadarkanku bahwasannya DON’T JUDGE A BOOK BY ITS COVER, mungkin
saya tidak mengenal bapaknya, lebih-lebih jujur saya bukan fans fanatik bapaknya, wakilnya sih iya, hehe. Tapi, itu bukan alasan utama kenapa saya nggak suka kubu
lawan. Saya suka, lalu saya kepo, setiap debat saya ikuti toh yang saya temui
pendapat bapaknya juga yang paling realistis dari keempat bapak-bapak itu, dan
kita pun pernah juga melihat kinerja bapaknya, cepat!.
Indonesia
ini negara yang sedang butuh bangsa yang berkreatif ria memajukan bangsanya,
tapi dengan kreatif yang positif. Saya menulis ini bukan bermaksud untuk
mengajak kalian memilih siapa, saya hanya menuliskan kata-kata yang sudah
amburadul menuhin kepala saya. Setiap dari kita walaupun mempunyai pilihan yang
berbeda, pasti kita mempunyai tujuan yang sama, yaitu membuat Indonesia lebih
baik daripada periode sebelumnya, membuat Indonesia menjadi negara maju, aman,
damai dan masyarakat Indonesia sejahtera (asli, ini kalimat mainstream abis).
Kita juga sama, pada akhirnya nanti siapa saja yang jadi Presiden, kita akan
tagih janji-janji mereka, kita punya harapan besar agar janji-janji mereka
bukan sekedar janji obral untuk menaikkan rating tayangan debat mereka.
Kita
sama, kita ingin mereka menepati janji. Menjadikan Indonesia lebih baik.
Semoga! Amin.
Thankyou
Wassalam'alaik
1 komentar
Obat Tradisional Keputihan paling Ampuh
ReplyDeletePengobatan Liver Herbal paling Ampuh
Pusat Green World Kupang Nusa Tenggara Timur
Cara Menguruskan Badan secara Alami Tanpa Diet
Pantangan Makanan Bagi Penderita Nyeri Sendi
Pengobatan Jantung Bocor Terbukti Ampuh
Distributor Green World Denpasar Bali
Pengobatan Alami Penambah Gemuk dengan Cepat
Ramuan Herbal Alami untuk Mengobati Radang sendi
Obat Tradisional Jantung Bocor paling Ampuh
Pengobatan Jantung Bengkak paling Ampuh
Agen Green World Pontianak Kalimantan Barat
Pengobatan Alami Pembakar Lemak dengan Cepat
Obat Tradisional Jantung Lemah paling Mujarab
Pengobatan Jantung Koroner Terbukti Ampuh
Pusat Green World Pontianak Kalimantan Barat
Obat Serba Guna
Apotek Jelly Gamat Gold G
Obat Liver Alami
Obat Herbal Paru-Paru Basah Pada Anak
Obat Herbal Usus Buntu Kronis
Vig Power Capsule Harga
Agen Green World Indonesia
Terapi Obat Herbal
Berkomentarlah selagi ada lahan untuk menampung :)