BAPER
Monday, May 18, 2015
Assalamu’alaikum
Hello!
Nggak
kerasa ternyata udah nggak ngepost apapun ke blog sebulanan gini, hiks, merasa
berdosa gimana lah ini sama blog, bulan kemarin emang sempet beberapa kali cek
blog tapi cuma buat lihat statistik viewers dan komentar yang masuk saja, juga
ngurus blog ini kedata atau nggak di web IHB yang baru, ternyata nggak, sampai
sekarang juga, hiks, padahal anggota lama, pantesan viewers menipis (ah elah lu
tik, minta ditabok -,-).
Sebenarnya
tulisan saya di draft ada puluhan, tapi masih belum siap hati untuk memposting
ke blog, jadi terkadang saya tumpuk-tumpuk saja, dan lebih memilih menceritakan
kepada readers event-event baru yang saya ikuti. Sejujurnya, tulisan di draft
memang kebanyakan bukan hal yang update, tetapi merasa perlu dibagi, cuma nggak
pede dengan tulisan sendiri yang terkesan sok-sok pintar (well, kapan saya
nggak sok-sok gitu ya?) akhirnya saya bendung saja tulisan di draft.
Yah, sesuai
dengan tulisan diatas, saya akan memposting beberapa kegiatan yang saya ikuti,
jadi bulan lalu saya memang ‘sok’ hectic banget jadwalnya, padahal ya apa
paling kuliah-pulang-tidur gitu terus kegiatannya, hehe. Selain kegiatan
kuliah-pulang-tidur saya juga memberanikan diri agar tidak nganggur
berkepanjangan dengan mengikuti beberapa event modelling di Jogja, bukan dalam
rangka ingin hits, tapi dalam rangka mengganti gabut-gabut menjadi pengalaman
yang mahal harganya (tsaah..).
Ada
beberapa orang yang bilang “Wih, enak ya jadi model, kelihatan cantik, banyak
uang, hidupnya ini-itu” Well, gaes sepengalaman saya sejauh ini sebagai
beginner yang mengikuti berbagai event termasuk audisi yang lagi
gencar-gancarnya di stasiun tv kita itu, be honest, nggak seperti yang kalian
kira kok gaes, itu enak ya buat yang sudah hits, kalau yang masih kayak saya
kena tolak-tolak begini, sakitnya dimana-mana, hahaha, malah curhat. Tapi pada
intinya memang postingan ini berisi tentang curhatan saya selama tertolak dalam
beberapa event, sebenarnya saya bukan golongan baper-an, juga bukan yang ambisi
banget kudu menang, tapi apa daya saya
perlu baper agar postingan ini dapat terwujud (wk, maksa banget).
No
no, memang ada beberapa kejadian yang membuat saya baper, salah satunya,
kejadian itu berawal dari adanya audisi di setiap kota yang diadakan oleh salah
satu stasiun tv kita, semacam pageant? Saya memberanikan diri untuk ikut,
niatnya biar nggak gabut, sampai sana seperti biasa saya ini anaknya suka
asal-asal ikut saja nggak merhatiin gimana situasi audisi di kota lain, saya
berdandan ala kadarnya dengan menggunakan celana, karena pikir saya mereka
butuh tau wajah natural saya dan jalan saya ketika di catwalk, but you know
what? Para peserta datang dengan menggunakan gaun-gaun cantik dan make-up yang
sangat tebal, dalam hati sudah cenut-cenut melihat peserta lain yang
overpersiapan sedang saya yang kesannya minus persiapan. Tapi, saya tetap ‘sok’
stay confident gitu, karena setiap orang punya rejeki masing-masing. Ada
beberapa tahapan seleksi, yang pertama tertulis, lalu yang setelahnya wawancara
tapi masih dengan staffnya, nah saat wawancara dengan staffnya ini saya
pulang-pulang baper maksimal. Jadi, saya dengan tampang super pede nan watados
biasa saja memasuki ruang wawancara, pertanyaan pertama yang diluncurkan oleh
staff seketika saat melihat saya adalah “Apa bakat kamu?” Karena saya memang
dari dulu hobby, suka, dan merasa bakat saya di Gambar, saya jawab “Menggambar
dan Desain” Dan, begini jawaban staff “Kamu pernah lihat nggak stasiun tv yang
nayangin orang nggambar? Ngebosenin kan? Yang kesenian kek, yang lain apa gitu
yang kamu bisa?” Well, gaes ini kalimat beliau menusuk-nusuk dihati adek, saya
entah sejak kapan baru tahu kalau yang namanya menggambar dan desain bukanlah
suatu keahlian dibidang kesenian, but mari lah kita berpositif thinking bahwa
sang staff maksudnya mau ngomong seni panggung gitu tapi nggak kesampaian, saya
jawab tari javen karena dulu saya memang pernah ikutan tari javen, tari javen
itu tarian khas arab tapi bukan yang muter gitu saja, itu tari sufi namanya
kalau yang muter-muter, nah sang staff pahamnya tari javen itu tari sufi, dan
disitu saya menarik kesimpulan bahwasannya “Oke, nggak nyambung sudah kita
bang, waktunya adek pulang ini” Dan benar dugaan saya, saya ditolak, hahaha.
Yang
membuat saya baper, bukan karena ditolaknya, tapi bakat saya yang dibilang
membosankan dan terkesan kayak nggak kepakai, ini sudah kedua kalinya saya
mendengar komentar seperti itu diajang yang sama, yang lebih parahnya lagi,
kalau yang dulu saya dipaksa untuk menunjukan apa saja terserah asal jangan menggambar
atau nunjukkin hasil desain, lalu apa lagi kalau saya merasa bakatnya di bidang
desain? -___________________-
Disini saya
merasa bakat agak didiskriminasikan (alay, lebay, baper maksimal). Mungkin agar
lebih tepatnya, para penyelenggara event-event semacam itu untuk memberitahukan
bakat dalam kesenian apa yang diminta, misalkan nih seni panggung seperti tari,
nyanyi, teater, music, bela diri, sulap, atau apalah didalam syarat ketentuan
peserta, biar yang baper-baper seperti saya ini nggak ada lagi, atau mungkin
saya juga yang salah tempat? Iya juga sih, tapi lah dibalik curhatan ini pada
intinya saya tetap mengambil hikmahnya, bukan untuk menggali bakat dibidang
yang saya tidak sanggupi, tapi menggali bakat yang sudah saya punyai agar bisa
ditayangkan di stasiun tv (revenge time) hihi. Canda.
Sekian
curahan hati baper yang tak terkontrol ini, next post saya akan menceritakan
pengalaman saya mengikuti event Miss Hijabie yang diadakan oleh HijabiE
Community dan #ModelHuntJogja untuk koleksi Ria Miranda! Stay tune on my blog fellas!
Thankyou <3
Wassalamu’alaikum
0 komentar
Berkomentarlah selagi ada lahan untuk menampung :)