KKN, Kuliah Kerja Nyata?

Sunday, October 11, 2015

Assalamu’alaikum

Hi!
Sudah hampir satu bulan ini saya berusaha move on dari euphoria KKN, yas! Saya sudah melewati fase KKN dimana setelah fase KKN saya menyambut fase yang lain, yaitu……..SKRIPSWEET! Ohmy..sebelum saya membahas tentang Skripsweet lemme tell ya about KKN.

Jadi bagaimana cerita KKN mu? Pasti banyak banget cerita lucu, haru, alay, lebay, ngeselin yang tak terduga kan ya? Ya gimana nggak, di pertemukan dengan orang-orang baru dengan berbagai macam latar belakang yang totally different dan harus terpaksa dipersatukan dalam satu atap untuk bekerjasama mengerjakan proker-proker menggunung yang harus dilaksanakan dalam satu bulan. Sebelum KKN sebenarnya saya sempat berdoa sama Allah untuk diberikan tempat yang plosok banget, dapat teman-teman unit yang baik-baik, dan ketua unit yang nggak tukang ngatur, Alhamdulillahnya Allah mengabulkan semua doaku, hahaha.
Lucunya, kebanyakan orang menginginkan ditempatkan didaerah yang tidak begitu plosok agar kesejahteraannya terjamin, saya malah lebih memilih untuk ditempatkan di plosok, atas dasar ingin merasakan KKN yang sebenarnya, benar saja saya ditempatkan di dusun Munggangsari, desa Kaligintung, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Awal pertama observasi ke tempat KKN geli-geli gimana gitu, doa dikabulin sama Allah tapi kok ya plosok banget, hahaha. Jadi, posisi dusun saya diantara dusun se-desa yang lain ini paling jauh sendiri, posisi dusun kita tepat diatas bukit, sedang dusun yang lain berada didaerah jurang, perjalanan dari desa ke dusun saya memakan waktu 20/30 menit sendiri dengan keadaan jalan yang menurut saya parah banget, hutan, jurang dan tidak ada penerangan, bayangkan menuju ke desa saja menghabiskan waktu 20/30 menit, kalau ke kecamatan kita bisa menghabiskan waktu lebih dari itu. Padahal, pasar tradisional, alfam*rt, penjual bakso, mie ayam, laundry, segala macam yang lengkap Cuma ada di Kecamatan. Bukan berarti kita tak bisa berbelanja, di dusun kita juga ada warung tetapi tidak selengkap yang ada di kecamatan, wait a minute kok bahas laundry tik? Ya, asal tahu saja, dusun Munggangsari nggak beda sama Gunung Kidul, jarang air, setiap rumah pasti punya penampungan air sebagai cadangan ketika mereka kekeringan, jadi dari pada air yang ada habis buat nyuci baju, mending buat mandi saja kan? Haha ngeles banget.
Masih agak heran juga sampai sekarang kalau mengingat tentang dusun tempat saya KKN, kok di jawa tengah masih ada daerah yang kayak begini? Secara jalan yang ada rusak, tidak ada penerangan, ini tentu berbahaya, kami (re: anak KKN) saja sudah semua merasakan jatuh dari motor akibat tidak terbiasa dengan medan jalan yang rusak, untuk mengunjungi rumah lain pada malam hari pun kita harus berjalan bermatakan senter, karena antar rumah pun jaraknya jauh. Masih ada beberapa warga yang  beranggapan bahwa ilmu pendidikan tidak terlalu penting, masih banyak anak dibawah umur ketentuan UU perkawinan untuk menikah sudah dinikahkan, jadi nggak heran tuh lihat mbak-mbak masih muda sudah gendong bayi, bangunan pendidikan yang ada di dusun saya saja baru ada Sekolah Dasar, sedang SMP dan SMA baru ada di desa, dan itu jauuuuh. Pemerintah kemana saja selama ini?  -______-

Kebetulan kami memilih menetap di rumah bapak RT 01 dusun Munggangsari, Alhamdulillah keluarga Pak Tujan baik dan ramah terhadap kami. Semoga selalu sehat ya bapak ibu, nayla, yayuk, dan keluarga yang lain :)
Kenangan KKN tentu kurang lengkap ya kalau tidak membahas tentang makhluk-makhluk yang membuat saya betah berlama-lama di posko, siapa lagi kalau bukan anak Posko Unit 383! Lucu juga ini, awal mula ketemu saya kira kehidupan satu bulan saya di Munggangsari bakal garing, dan nggak seru gitu, ternyata gesreh semua orangnya, hahaha. Alhamdulillahnya, mereka mau sabar menghadapiku yang cerewet dan ribut banget kayak radio bodol, ketahuilah gengs saya begini agar suasana diantara kita cair (halah, apaan sih tik). Ada Rafika yang pintar memasak dan bersedia untuk membenarkan ketika ku gesreh, wkwk, Yahsofi partner gesreh, K-Pop, santriwati, yang selalu ingetin buat beresin barangku yang berantakan, Ajay yang selalu menghangatkan kita, Papaps yang selfie-annya paling banyak di hape aku, hahaha, Awan yang ngajarin aku untuk jadi wanita seutuhnya (re: bisa masak), Mas Izi ketua sesat yang kadang mboh banget tapi yang penting aku ada yang boncengin, Nashoro yang ngakak-able tingkahnya tapi kadang aneh. Kangen se-atap sama kalian, hahahihi nggak jelas, makan tidur mulu kerjaannya tiap hari, tapi mau gimana lagi kalau sudah beda keadaan beda kesibukan. Terimakasih ndes-ndesku! Akrab terus ya kita! Sukses buat kita!
(re: kanan) Awan, Papaps, Saya, Yahsofi, Rafika, Ajay, Nashoro, Mas Izi
Berkat KKN juga, saya jadi doyan banget untuk mengajar anak SD, dasarnya memang suka anak kecil, suka main-main, tingkah juga masih kayak anak kecil, jadi ketagihan buat ngajar sampai sekarang.
Overall, terimakasih UII telah mempertemukan saya dengan orang-orang wharbyasaah dan khaanmaaen serunya, memperlihatkan tempat baru, dan mengajak saya untuk lebih mensyukuri nikmat yang ada sekarang. Semoga dusun Munggangsari lebih maju lagi kedepannya dengan kegiatan yang telah kita berikan. Gzzz..kangen kan jadinya.

Sekian cerita KKN-ku.

Thankyou



Wassalamu’alaikum 

You Might Also Like

0 komentar

Berkomentarlah selagi ada lahan untuk menampung :)

Subscribe